Langsung ke konten utama

Media Bagi Masyarakat kapitalis


Media masaa adalah salah satu alat komunikasi yang mampu menjangkau masyarakat luas. Kehidupan yang tercermin dalam kehidupan dunia media massa pada masa kini cenderung merupakan salah satu cerminan dunia kita sekarang, yaitu dunia yang dalam kacamata Anthony Giddens adalah sebagai perpaduan antara Industrialisasi dan kapitalisme. Industrialisasi berkembang begitu cepat menyusul pecahnya revolusi Industri yang di mungkinkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ke 17, seiring dengan itu berkembang pula bentuk sistim ekonomi kapitalis.


Perkembangan kapitalisme pada masa kini di perkuat oleh ideology dunia yang bernama neolibiralisme sehingga jiwa kapitalisme merembes ke sudut-sudut kehidupan masyarakat luas, terutama di Negara-negara industry maju seperti amerika serikat.


Salah satu unsure utama yang menjiwai perkembangan kapitalisme adalah rasio Instrumental. Istilah Rasio Instrumental di kemukakan oleh Max Horkhimer, Berkaitan dengan kritik Horkhimer atas kultur kapitalis di amerika serikat dan rezim kejam stalin di uni soviet. Kultur kapitalis itu menganggap bahwa rasio sebagai kemungkinanuntuk memperalat dunia. Bagi penganut rasio Instrumental, Pernyataan yang tidak bisa di pertivikasi secara Ilmiah. Merupakan pernyataan yang tidak sah dan tidak berguna. (K.Bernts. 2002 :205). Rasio Instrumental hanya memiliki nilai Instrumental. Yang berarati sebagai alat atau sasaran. Aktifitas masyarakat modern di arahkan oleh rasio instrumental, yang pada masa industry modern menjadi alat netral. Artinya Segala sesuatu di anggap sebagai benda sehingga bisa di pakai untuk mencapai tujuan dan kepentingan apa saja. Misalnya memperalat politik untuk agama untuk kepentingan apa saja sehingga melunturkan nilai-nilai yang terkanding di dalamnya. (Sindhunata 1982 :103-104) Conto di Indonesia adalah para anggota DPR yang menggunakan ke dudukannya untuk kepentingan bisnis.


Rasio Instrumental bersumber pada pandangan  positivisme yang beranggapan bahwa istilah-istilah yang di pakai dalam Ilmu pengetahuan seharusnya istilah yang bisa di bukyikan secara empiris.itu semua ada dalam Ilmu pengetahuan moderen.terutama dalam ilmu pengetahuan alam. Oleh karena itu satu satunya cara kerja dan bahasa yang berlaku adalah cara kerja dan bahasa yang di gunakan oleh ilmu alam (C.Verhak dan R.Haryono Imam 1991 :155) yang artinya Ilmu ilmu kemanusiaan mendekati masalah-masalah social kemanusiaan dengan cara kerja dan bahasa yang di gunakan oleh ilmu-ilmiu alam. Karena itu bagi kaum positivis istilah tuhan, jiwa dan semcamnya adalah istilah abstrak yang tidakberguna karena tidak dapat di buktikan (dipertivikasi) secara empiris.


Pandangan seperti itu banyak mendapat tanggapan karena berimplikasi terhadap berkurangnya perhatian mereka pada masalah nilai. Padahalnilai juga sangat menentukan pada kehidupan .Habermas berpendapat bahwa modernisasi di dunia barat tidak seimbang karena hanya menyentuh wilayah kerja dan belum menyentuh wilayah nilai, seperti nilai moral prktis.( Jurgen Habermas 1984 :241)


Ketimpangan itu ternyata sangat tidak mudah di seimbangkan karena kerja rasio instrumental begitu kuat dan cepat menggerakan kehidupan melalui system ekonomi kapitalis yang berkembang bersamaan dengan lajunya perkembangan ilmu pengetahuan (Ilmu pasti dan Ilmu alam) dan teknologi,terlebih pada era globalisasi. Hal itu bisa di simak dalam dunia komunikatif yang di sajikan oleh media massa yang seharusnya banyak menyampaikan informasi yang lebih membangun kondisi kehidupan melalui pendidikan. Masyarakat modern yang telah di kendalikan oleh modal (Max Horkhimer 1976: 218) dan di tawari macam-macam kebutuhan semu (M.sastrapatedja1982: 124-125) mewarnai masyarakat luas di alam globalisasi. Oleh karena itu dunia media massa yang banyak turut menyebarkan kebutuhan semu, yang di kendalikan oleh modal dan di arahkan oleh rasio Instrumental, telah membentuk wajah dunia yang banyak di warnai oleh manipulasi, kekerasan dan pornografi. Sebagai mana di ungkap dalam buku Etika Komunikasi Manupulasi media kekerasan dan pornografi. Buku ini mengangkat masalah yang di hadapipublik dan media serta member pemecahan masalah melalui kacamata etika komunikasi.


MEDIA SEBAGAI SARANA INFORMAS: SUATU DILEMA


Menurut Horkhimer, masyarakat dalam totalitas sebagai mana yang kita lihat sekarang bagi sementara orang yang bersikap kritis adalah sebagai oposisi dasar. Artinya di suatu sisi bentuk ekonomi dan keseluruhan kebudayaan sebagai hasil karya manusia dan wahana bagi existensi diri adalah produk karya manusia secara sadar (rasional). Akan tetapi di sisi lain proses mekanisasi masyarakat berlangsung karena kebudayaan yang di dukung oleh perang dan penindasan adalah bukan sebagai hasil karya manuisa atas kehendak yang sadar. Dunia mereka adalah dunia modal, Artinya di alam kapitalis global terutama di dunia industry, aktifitas kita di gerakan oleh modal sehingga keinginan meraih keuntungan sangat di perlukan untuk mendukung upaya akumulasi modal. Realitas seperti itu yang kemudian tercermin dalam dunia media massa mengandung kelemahan dan merugikan public sebagai mana di paparkan dalam buku ini,


Media adalah sarana untuk mendapatkan informasi.Informasi yang benar dan tepat mencjadi sarana untun menciptakan kedamaian, sarana pendidikan yang efektif, sarana klarifikasi dan debat demokrasi. Akan tetapi sering, hak p[ublik untuk mendapatkan informasi yang benar, tidak terjamin karena terdesan oleh pertikaian kepentingan politik, ekonomi dan budaya. Informasi yang seharusnya mempertimbangkan pendidikan,analisis kritis, pencerahan, dan hiburan yang sehat terdesak oleh prioritas keuntungan sebagai tuntutan pasar, melalui penjualan berita-berita sensasional atau spektakular mengenai kehidupan selebritis, bahkan para politis. Dorongan yang kuat untuk meraih keuntungan menyebabkan mereka melakukan hal-hal yang kurang menguntungkan public, seprti sikap licik demi informasi yang serba lebih dan informasi yang langsung sebagai fakta yang bisa di lihat public. Infirmasi yang berlebih menyebabkan wartawan tidak mampu membedakan mana beritan yang penting dan mana berita yang tidak penting sehingga suatu berita tertentu yang menjadi perhatian public di alihkan pada berita lain. Misal, media dengan sengaja mengalihkan perhatian pada berita pembunuhan munir  yang melibatkan pejabat militer pada pristiwa lain.Sikapmenyuguhkan fakta langsung yang sebenarnya menghancurkan jurnalisme investigasi adalah sikap yang seolah-olah menjamin keautentikan informasi seperti berita-berita bohong mengenai jumlah korban pesawat Adam Air. Fakta-fakta demikian di tambah penampilan  gambar, siaran atau tulisan mengenai kekerasan, pornografi dan sebagainya yang semuanya tidak mendidik, menyebabkan kaum terdidik kehilangan kepercayaan pada media.


Oleh karena media menjadi wahana untuk menambah atau mengakumulasi modal, Media juga menjadi wahana untuk menwarkan berbagai produk baru yang semakin melahirkan kenikmatan bagi kelangsungan hidup kita. Menurut Herbert Marcause produk yang melimpah adalah bukan sebagai upaya untuk memnuhi kebutuhan masyarakat tetapi untuk mencapai sukses prusahaan dalam upaya akumulasi modal lewat banyak dan beragam produk yang sebenarnya cenderung sebagai kebutuhan semu.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSELING SFBT

A.     Nama Pendekatan Konseling Berfokus Solusi biasanya dikenal dengan nama (SFBT). SFBT merupakan salah satu pendekatan konseling dan psikoterapi yang dipengaruhi oleh pemikiran postmodern. Dalam beberapa literatur pendekatan SFBT juga disebut sebagai Terapi Konstruktivis ( Constructivist Therapy ), ada pula yang menyebutnya dengan Terapi Berfokus Solusi ( Solution Focused Therapy ), selain itu juga disebut Konseling Singkat Berfokus Solusi ( Solution Focused Brief Counseling ) dari semua sebutan untuk SFBT sejatinya semuanya merupakan pendekatan yang didasari oleh filosofi postmodern sebagai landasan konseptual pendekatan-pendekatan tersebut. Pada tahun 1980-an dan 1990-an, Steve de Shazer, Insoo Kim Berg, Bill O'Hanlon, dan Michele Weiner-Davis juga memberikan kontribusi penting untuk SFBT. Namun  Solution Focused Brief Therapy  (SFBT) pertama kali dipelopori oleh Insoo Kim Berg dan Steve de Shazer. Keduanya adalah direktur eksekutif dan peneliti sen...

makalah asosiasi psikologi

BAB II PEMBAHASAN A.     Tentang Psikologi yang Dipengaruhi oleh ilmu Pengetahuan Alam (Fa’al) : Psikologi ini diterangkan secara kausal,fisiologi dihubungkan oleh psikologi. Psikologi yang Dipengaruhi oleh ilmu Pengetahuan Alam,lahir pada abad 17 yang dimulai dengan lahirnya psikologi asosiasi.Dimana cirri psikologi yang dipengaruhi oleh IPA antara lain [1] 1.       Psikologi Unsur 2.       Bersifat menerangkan secara kausal 3.       Menggunakan metode analis sintesis 4.       Sensualitas (indra) 5.       Kurang memperhatikan aktivitas aku 6.       Bersifat kuantitas. 7.       Mekanistis Jadi Psikologi ini lahir pada tahun 1700-1900. Nah,jadi disini apabila psikologi diatas tahun 1900 bukan psikologi yang dipengaruhi oleh ilmu fa’al,melainkan psikologi modern. B. ...

Sejarah Dakwah Di Asia Tengah, Selatan, India, Pakistan dan Banglades

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Di dunia ini agama yang paling banyak di anut oleh umat manusia setelah agama Kristen yaitu agama Islam. Kita tahu bahwa yang namanya umat Islam tidak hanya di Indonesia saja, akan tetapi di belahan dunia yang lainnya mulai dari dunia bagian barat, timur, utara dan selatan, pasti ada orang-orang yang memeluk agama islam. Sebagaimana yang di ajarkan oleh Nabi Mihammad SAW kepada umatnya, bahwa agama Islam ini adalah agama yang di ridhai olah Allah dan bahkan kita akan selamat di dunia dan di akhirat jika benar-benar kita menjalankan agama Islam. Dengan gagah berani Rasulullah menyebarkan agama Islam ini di tengah-tengah masyarakat jahiliyah yang sangat bengis dan kejam, tapi Rasulullah selalu bersemangat menyebarkan agama Islam ini kepada seluruh umat manusia dan seluruh penjuru dunia. Tadi dikatakan bahwa agama Islam ini untuk seluruh umat manusia maka Allah memerintahkan harus di sebar luaskan ke seluruh umat manus...